aku benci diriku sendiri. terus bergulat pada perasaanku sendiri. bahkan mungkin aku terlihat bodoh. cerita pada orang terdekat rasanya sudah tidak menolongku. mereka tidak mengerti, mereka terlalu mudah berucap. aku yang merasa dan menjalaninya, bukan? lalu disebut apa perasaanku ini kepada kamu? apakah suatu harapan terpendam? atau sekadar rasa ingin memiliki? atau mungkin rasa penasaran saja? sudah jelas-jelas ia tidak sebaik yang kukira, masih saja aku tetap berharap. sudah jelas-jelas bukan aku sosok wanita yang ia dambakan, masih saja aku tak karuan. entahlah, aku hanya takut pada akhirnya ia memilih wanita lain di saat aku masih menyendiri. aku hanya takut hatiku terluka di saat aku tak sanggup. aku hanya takut kehilangan sesuatu yang memang tidak pernah menjadi milikku. aku hanya takut akan ketidakpastian. itu saja.